Candi Borobudur
Pada jaman dahulu Pulau Jawa tanahnya sangat tandus
sehingga tidak bisa untuk bercocok
tanam. Kemudian penduduk mencari seorang sakti namanya Syehk Subakir agar
membantu menyuburkan tanah yang gersang itu menjadi tanah yang gembur. Dengan
harapan agar penduduk bisa bercocok tanam.
Syehk Subakir terus berdoa siang dan malam. Sampai
suatu saat dia mendapat wangsit (bisikan gaib), yang memberi harapan, Sesuai
dengan wangsit yang diterimanya, pagi-pagi Syehk Subakir mendaki gunung Tidar.
Dari puncak Tidar, ia berjalan mundur ke arah Selatan. Pelann tetapi
langkah-langkahnya pasti. Lepas tengah hari, punggungnya menabrak sebuah bangunan
yang kokoh menyerupai sebuah bukit. Bangunan itu seluruhnya terbuat dari batu.
Siapa yang membangun? Syek Subakir juga tidak tahu. Yang ia ketahui dari
wangsit, disitu ada tempat yang amat mujarab untuk berdoa. Syek Subakir lalu
berdoa siang malam agar Pulau Jawa subur makmur.
Aneh bin ajaib dalam waktu yang tidak terlalu lama
tanda-tanda bahwa doanya terkabul sudah tampak. Hujan muali turun. Mula-mula
hanya hujan gerimis lama-lama menjadi hujan deras. Hujan deras yang sering
turun itu menyebabkan Pulau Jawa menjadi subur. Oleh karena kegiatan berdoa
yang dilakukan Syek Subakir dibangunan itu dimulai dengan berjalan mundur maka
bangunan itu diberi nama berjalan mundur, lama-lama menjadi Bermundur, dan
akhirnya Borobudur. Itulah ceritanya, mengapa
candi besar itu diberi nama Borobudur.
Gimana guys ? Keponya udah gak kumatkan ? Jangan lupa follow @agharidagharid dan follow Gmail kita yaaa ! Salam Hello EveryBody !!!
No comments:
Post a Comment
Leave your comment !